Epistemologi
episteme (pengetahuan) dan logos
(kata/pembicaraan/ilmu), cabang filsafat
yang berkaitan dengan asal, sifat, karakter dan jenis pengetahuan.
Berhubungan dengan hakikat dari ilmu pengetahuan,
pengandaian-pengandaian, dasar-dasarnya serta pertanggung jawaban atas
pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki oleh setiap manusia.
Metode-metode memperoleh ilmu pengetahuan
1.
Empirisme (pengalaman)
2.
Rasionalisme (Akal Sehat)
3.
Fenomenalisme ( Gejala-gejala)
Sifat-sifat Epistemologi
1.
Kritis (Bagaimana menyimpulkan dan
mempertanggungjawabkan)
2.
Normatif (Berdasarkan Tolak Ukur)
3.
Evaluatif (Berdasarkan Kenyataan)
Teori-teori Kebenaran
1.
Korespondensi (subjek yakin bahwa objek sesuai
dengan apa yang diketahui) – Subyektif
2.
Koherensi (ketersesuaian antara objek dengan
subjek) – Objektif
3.
Pragmatik (bila sesuatu memiliki kegunaan)
4.
Konsensus (kebenaran atas hasil persetujuan
bersama dengan alasan yang konkrit)
5.
Semantik ( berdasarkan ketepatan arti suatu kata)
Kebenaran
Kita sering mendengar orang berkata
“saya rela mati asal tercipta kebenaran” Tetapi apakah sungguh ada kebenaran
itu?
• Kebenaran
sebagai sifat pengetahuan disebut kebenaran epistemologis.
• Lawan
dari kebenaran adalah salah.
• Secara
umum kebenaran biasanya dimengerti sebagai kesesuaian antara apa yang dipirkan
dan atau dinyatakan dengan kenyataan yang sesungguhnya.
kebenaran secara etimologi
(aletheia) berarti "ketaktersembunyiaan adanya" atau
"ketersingkapan adanya" (Plato)
Menurut kaum Positivisme Logis bahwa kebenaran
dibedakan menjadi dua, yaitu kebenaran faktual dan kebenaran nalar.
Kebenaran faktual adalah kebenaran tentang ada tidaknya
secara faktual di dunia nyata. Kebenaran
nalar adalah kebenaran yang bersifat tautologis (pengulangan
gagasan) dan tidak menambah pengetahuan baru mengenai dunia.
(sumber gambar: http://ichilly.com/wp-content/uploads/Augustine-Truth.jpg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar